SEKOLAH PAGI BAGI ANAK-ANAK KELAS XII
Nilai standar kelulusan meningkat, jumlah mata pelajaran yang diujikanpun sampai 6 mata pelajaran. Demi mencapai kelulusan 100 % dalam ujian nasional tahun pelajaran 2008/2009, SMA Mujahidin kini mempunyai program belajar tambahan yang diadakan mulai Agustus 2008 kemarin.
Program tersebut diadakan setiap hari yang dilaksanakan 2 sesi yaitu mulai pukul 07.40-09.40 WIB dan pada sesi ke-2 pukul 10.10-12.00 (sebelum adzan dhuhur berkumandang) WIB. Kemudian setelah sholat dhuhur di Masjid Raya Mujahidin, siswa siswi sekolah lagi pada pukul 12.30-17.15 WIB. Dengan adanya program ini diharapkan siswa siswi dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian nasional.
Sayangnya program ini tidak dimanfaatkan baik oleh siswa siswi SMA Mujahidin, karena mereka malas bahkan ada yang bilang kalau sekolah pagi itu melelahkan sebab siangnya sekolah lagi dan itu membuat dirinya capek.
Akan tetapi ada juga siswa yang rajin datang sekolah pagi, ia mengatakan “Sekolah pagi memang agak melelahkan tapi sayang kalau tidak dimanfaatkan, soalnya mumpung gratis.”Ungkapnya.
Memang tahun ini agak awal, tapi tak bisa diketahui lagi, apa alasan sekolah melaksanakan program ini lebih awal. Saya rasa ini memang keputusan sekolah, apalagi saat pertama kali diberitahukan ada sekolah pagi saja para siswa sudah pada kecewa, karena sekolah pagi itu menyita waktu pagi mereka. Seperti halnya Linda Latifa, ia kadang-kadang datang telat jika sekolah pagi bahkan tidak datang sama sekali, “Saya telat dan tidak datang karena saya punya kerjaan di rumah, seperti mencuci, menyetrika baju dan hal lainnya yang disuruh orang tua Saya.” Ujar Linda.
Untuk jeda istirahat sebelum masuk sesi ke-2 sekolah pagi pada pukul 10.10 WIB, kebanyakan siswa pergi ke kantin untuk jajan selain itu ada juga yang nongkrong di web community sampai tidak muat lagi tempat tersebut saking ramainya siswa yang numpang beristirahat. Tapi ada juga yang hanya diam atau ngobrol di ruang belajar sambil menunggu guru selanjutnya yang mengajar mereka.
Sesuatu hal sering terjadi, terutama tidak konsen untuk belajar, apalagi tempatnya ruang LAB. IPA. Terutama sekolah di sesi pertama, yang paling menggangu adalah anak SD Mujahidin yang pada kala itu jam istirahat bagi mereka. Sehingga para siswa sering kesal dengan anak-anak itu bahkan guru yang mengajar.
Hal yang terfavorit dari sekolah pagi adalah jika sudah selesai, siswa bergegas ke kelas, tidak tahunya mereka cepat-cepat membuka bekal nasi yang dibawa dari rumah. Mereka membawa bekal alasannya agar tidak ribet, “Kalau cari makan di sekolah susah kelamaan, soalnya jam segitu agak susah cari makan apalagi udah dekat waktu dhuhur jadi tidak keburu mencari makanan lagi apalagi kalau cuma beli snack pasti enggak kenyang.” (salah satu pengakuan dari siswa kelas XII IPA 2)
Kebanyakan dari mereka membawa bekal berupa nasi putih, nasi goreng atau nasi kuning, nah dari hal itu menyebabkanlah terjadinya budaya makan bersama dimana biasanya mereka saling berbagi lauk-pauk, bahkan jika ada yang membawa kerupuk dengan banyak pasti harus membagikannya (Saya sendiri yang bawa banyak biasanya) sampai semuanya kebagian.
Namun ada juga budaya yang pasti dilakukan yaitu pergi ke masjid bersama-sama dan sholat dhuhur di Masjid Raya Mujahidin.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan komentar dengan bernilai dan berbobot.
Mohon maaf jika komentar Anda yang berbau SARA maupun SPAM akan terhapus. Untuk itu berkomentarlah sesuai dengan postingan karena Komentar Anda sangat dihargai di laman blog www.artiirhamna.com
KOMENTAR ANDA AKAN DI MODERASI TERLEBIH DAHULU
Terima Kasih.