Kota Pontianak Lingkungan Hidup Ruang Video Ruang Foto Ruang Cerita

Friday, September 19, 2008

Do’a Pemilik Seribu Dinar

Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu- dari Nabi shallallaahu “alaihi wa sallam bersabda, “Ada seorang laki-laki dari Bani Isra’il meminta kepada salah seorang dari kaumnya untuk meminjamkan kepadanya uang seribu dinar, lalu orang itupun berkata kepadanya, “Datangkanlah kepada Saya saksi-saksi agar Saya dapat menyumpah mereka?” Laki-laki itu berkata, “Cukup hanya Allah sebagai saksi” Orang itu berkata, “Jika demikian datangkan kepada Saya seorang kafil (penanggung jawab)?”
Laki-laki lalu menjawab, “Cukup hanya Allah sebagai kafil.” Orang itu berkata, “Kamu benar.” Kemudian ia memberikan kepadanya seribu dinar dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Lalu laki-laki tersebut pergi mengarungi lautan untuk menyelesaikan kepentingannya dan pada waktu yang telah ditentukan ia mencari kapal layar yang dapat ditumpanginya untuk menyelesaikan serta memenuhi perjanjiannya namun ia tidak mendapatkan kapal layarnya. Maka ia mengambil sebatang balok yang dilubanginya dan memasukkan uang seribu dinar tersebut di dalamnya beserta selembar surat yang ditujukan untuk temannya, lalu memperbaiki dan menutup rapat dengan paku dengan baik dan membawanya pergi ke tepi lautan, kemudian ia berdo’a, ‘Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa Saya telah meminjam uang kepada si Fulan seribu dinar, ketika meminta kepada Saya seorang kafil maka Saya katakan kepadanya, ‘Cukup hanya Allah sebagai kafil,’ dan ia rela kepada-Mu. Kemudian ketika meminta kepadanya Saya seorang saksi mata Saya katakan kepadanya, ‘Cukup hanya Allah sebagai saksi,’ iapun rela Engkau sebagai saksi. Sedangkan Saya telah berusaha keras untuk mendapatkan kapal layar agar dapat saya naiki dan membayarkan uangnya tersebut namun sia-sia belaka, maka dengan ini Saya bertawakal dan menitipkannya kepada-Mu.’ Kemudian ia melemparkannya ke dalam lautan sehingga ditelan ombak dan iapun pergi meninggalkannya sambil mencari kapal layar yang dapat membawanya pulang ke negerinya. Sementara orang yang meminjamkan uang kepadanya pergi ke dermaga mencari dan berharap semoga ada kapal layar yang datang dengan membawa uangnya, tiba-tiba ia melihat sebtang balok yang terdapat uang didalamnya maka iapun mengambil balok tersebut dan dibawanya pulang. Ketika ia membelah balok tersebut dengan gergaji maka didapatkannya uang dan selembar surat. Tak lama kemudian datang laki-laki yang meminjam uang darinya dengan membawa seribu dinar yang lain dan berkata, ‘Demi Allah, Saya terus berusaha keras untuk mendapatkan kapal layar agar dapat mengantarkan uangmu, akan tetapi saya tidak mendapatkannya ketika saya datang ketempat sebelumnya.’ Orang itu bertanya, ‘Apakah kamu mengirimkan sesuatu untukku?’ Ia menjawab, ‘Saya memberitahukanmu bahwa saya tidak mendapatkan kapal layar ketika saya datang ke tempat tersebut sebelumnya.’ Maka ia mengatakan, ‘Sesungguhnya Allah telah menepati janjimu dengan apa yang kamu kirimkan didalam balok tersebut.’ Maka laki-laki itupun pergi dengan membawa uangnya seribu dinar dengan utuh.

Baca kelanjutannya...

5 Cinta Terlarang

Nabi SAW bersabda, “Akan datang pada umatku mencintai 5 perkara yakni: 1.Mereka mencintai dunia, sedang mereka melupakan akhirat. 2.Mereka mencintai kehidupan, tapi mereka melupakan kematian. 3.Mereka mencintai gedung-gedung megah, tapi melupakan kuburan. 4.Mereka mencintai harta, tapi mereka melupakan pertanggungjawabannya. 5.Mereka mencintai makhluk, tapi mereka melupakan khalik-Nya (Allah).” (Dari kitab Nashaih Al-Ibad karya Ibn Hajar l-Asqalany)

Baca kelanjutannya...

Tuesday, September 16, 2008

SEKOLAH PAGI BAGI ANAK-ANAK KELAS XII DI BULAN RAMADHAN

Marhaban Ya Ramadhan, bulan ramadhan telah tiba, tak dinyanya kalau di bulan ini aktivitas untuk sekolah pagi tetap ada. Sudah saatnya siswa SMA Mujahidin les, pagi sekitar jam 8 Saya sudah pergi ke sekolah untuk mengikuti jam tambahan belajar. Sekitar jam 8 lewat Saya berangkat sekolah untuk mengikuti jam tambahan belajar, seperti biasanya main internet dulu di web community, soalnya hari itu sekolah mulai pada sesi ke-2 jam 10.10 WIB. Nah pada hari itu belajar Matematika, tapi sayangnya gak jadi karena Cuma 2 siswa saja yang datang, akhirnya saat itu gurunya tidak jadi mengajar.

Memang di Bulan suci ini, anak-anak pasti sekitar jam 8 masih tidur, maklum namanya juga abis sahur, sholat subuh eh langsung bobo’ lagi sampai siang. Tapi adakalanya juga jika mata pelajaran tertentu atau hari tertentu, kemungkinan untuk datang sekolah biasanya lumayan ramai. Sedangkan untuk jadwal yang lain Saya juga kurang tahu.

Sekolah pagi ini begitu sepi di bulan Ramadhan, karena anak-anak yang lain pada hari tertentu juga tidak datang karena mengikuti les dari bimbel, sebelumnya jadwal bimbel mereka malam, karena bulan puasa ya pindah jadi pagi hari.

Faktor lainnya adalah menumpuknya PR dari sekolah, Saya sendiri sampai kewalahan dan bahkan pada waktu itu tidak sekolah pagi karena mengerjakan PR yang menumpuk. Jika mau dikerjakan pada malam hari sepulang sholat tarawih, rasanya mata ini tinggal 1 watt, ngantuk sekali. Akhirnya enggak dikerjain deh PRnya malam itu. Baru paginya setelah sholat subuh dikerjakan PRnya, itupun kalau tidak tidur dulu. Kalau tidur dulu, jam 7 pagi baru dikerjakan.

Sungguh malang sekolah pagi, gurunya udah datang, tahu-tahunya siswanya tidak ada. Saya sendiri saja juga merasa malas sekolah pagi di bulan Ramadhan ini soalnya melelahkan sore-sore pulang rasanya udah habis tenaga, terasa dehidrasi, bahkan sampai masuk angin sehinnga malam-malamnya Saya flu, tapi setelah terbiasa alhamdulillah tidak lagi.

Baca kelanjutannya...

Kok, Ada Mobil Alergi Ice Cream?

Ini adalah kisah nyata yang terjadi antara pelanggan General Motors dan eksekutif layanan-pelanggan (customer-care executive) General Motors.

Sebuah komplain telah diterima oleh Divisi Pontiac General Motor:

“Ini untuk ke-2 kalinya Saya melayangkan surat kepada Anda dan Saya tidak menyalahkan Anda bila Anda belum juga menjawab saya. Soalnya, saya memang seperti kedengaran konyol, tapi faktanya memang kami sekeluarga punya tradisi seka makan ice cream setelah makan malam (pencuci mulut), setiap malam. Tapi tiap jenis ice cream begitu banyak. Setiap malam setelah kami makan, seluruh keluarga memilih jenis ice cream mana yang harus kita beli dan saya mengendarai mobil ke toko untuk membelinya.

Belakangan ini Saya baru saja membeli mobil Pontiac baru dan sejak itu perjalanan Saya ke toko menimbulkan problem. Anda tahu, setiap kali Saya beli ice cream rasa vanilla, ketika Saya menstater kembali mobil saya sehabis dari toko itu, mobil saya tidak mau jalan. Tapi, jika saya membeli jenis ice cream lain, mobil Saya baik-baik saja.

Saya ingin Anda tahu bahwa Saya serius menanyakan hal ini, tidak peduli kedengarannya konyol:

“Apa yang menyebabkan mobil Pontiac Saya tidak jalan ketika saya membeli ice cream rasa vanilla, tapi baik-baik saja setiap kali mebeli jenis ice cream lainnya?”

Dapat dimengerti kalau President Pontiac meragukan surat ini, tapi bagaimanapun ia tetap mengirimkan seorang enjiner untuk mengeceknya. Tidak dinyana, enjiner itu begitu surprise disambut baik orang itu, seseorang yang sukses dan tentunya berpendidikan baik dalam lingkungan baik pula. Ia berjanji akan menemui orang itu segera setelah waktu makan malam, sehingga merekapun bisa mengendarai mobil menuju toko ice cream. Malam itu juga ice cream vanilla dibelinya dan benar saja! Setelah mereka kembali ke mobil, mobil itu tidak mau jalan.

Sang enjiner sampai mengulanginya selama lebih dari 3 malam. Malam pertama, mereka membeli rasa coklat. Mobil mereka baik-baik saja. Malam kedua, mereka membeli rasa strawberry. Mobil pun baik-baik saja. Malam ketiga membeli rasa vanilla. Mobil walhasil tidak jalan.

Kini sang enjiner sebagai makhluk logis tak mau percaya bahwa mobil orang itu alergi terhadap ice cream rasa vanilla. Karenanya, ia berencana akan tetap mengunjungi orang itu selama problem belum terpecahkan dan untuk mengakhiri problem ini, ia mulai mengambil catatan: ia mencatat seluruh jenis data: waktu pemakaian, jenis gas, waktu jalan dan pulang dan seterusnya.

Dalam waktu singkat, ia menemukan petunjuk: orang itu membeli rasa vanilla dalam waktu yang lebih cepat dibanding ketika membeli rasa lainnya. Kenapa?

Jawabannya terletak pada tata ruang toko itu. Vanilla, karena rasa yang paling laku, diletakkan di rak bagian depan toko agar bisa cepat diambil. Sementara seluruh rasa lainnya diletakkan di bagian belakang, di sebuah counter yang perlu waktu cukup lebih lama untuk mengambilnya.

Kini, pertanyaan untuk enjiner itu adalah kenapa mobil tidak mau jalan ketika distater kembali dalam waktu yang lebih cepat. Waktu terlalu cepat itulah yang menjadi problem, bukan ice cream rasa vanilla.

Aha!

Segera sang enjiner mengajukan jawabnya: “Kunci Asap.” Ini terjadi setiap malam tapi waktu yang lebih lama ketika membeli rasa lainnya membuat mesin mobil itu

Baca kelanjutannya...

SEKOLAH PAGI BAGI ANAK-ANAK KELAS XII

Nilai standar kelulusan meningkat, jumlah mata pelajaran yang diujikanpun sampai 6 mata pelajaran. Demi mencapai kelulusan 100 % dalam ujian nasional tahun pelajaran 2008/2009, SMA Mujahidin kini mempunyai program belajar tambahan yang diadakan mulai Agustus 2008 kemarin.

Program tersebut diadakan setiap hari yang dilaksanakan 2 sesi yaitu mulai pukul 07.40-09.40 WIB dan pada sesi ke-2 pukul 10.10-12.00 (sebelum adzan dhuhur berkumandang) WIB. Kemudian setelah sholat dhuhur di Masjid Raya Mujahidin, siswa siswi sekolah lagi pada pukul 12.30-17.15 WIB. Dengan adanya program ini diharapkan siswa siswi dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian nasional.

Sayangnya program ini tidak dimanfaatkan baik oleh siswa siswi SMA Mujahidin, karena mereka malas bahkan ada yang bilang kalau sekolah pagi itu melelahkan sebab siangnya sekolah lagi dan itu membuat dirinya capek.

Akan tetapi ada juga siswa yang rajin datang sekolah pagi, ia mengatakan “Sekolah pagi memang agak melelahkan tapi sayang kalau tidak dimanfaatkan, soalnya mumpung gratis.”Ungkapnya. Ada lagi pendapat teman Saya namanya Dirga, “Sepertinya sekolah pagi seperti tahun sebelum-sebelumnya berbeda, tahun lalu diadakan pada semester 2 tapi tahun ini lebih awal yaitu pada semester 1.”

Memang tahun ini agak awal, tapi tak bisa diketahui lagi, apa alasan sekolah melaksanakan program ini lebih awal. Saya rasa ini memang keputusan sekolah, apalagi saat pertama kali diberitahukan ada sekolah pagi saja para siswa sudah pada kecewa, karena sekolah pagi itu menyita waktu pagi mereka. Seperti halnya Linda Latifa, ia kadang-kadang datang telat jika sekolah pagi bahkan tidak datang sama sekali, “Saya telat dan tidak datang karena saya punya kerjaan di rumah, seperti mencuci, menyetrika baju dan hal lainnya yang disuruh orang tua Saya.” Ujar Linda.

Untuk jeda istirahat sebelum masuk sesi ke-2 sekolah pagi pada pukul 10.10 WIB, kebanyakan siswa pergi ke kantin untuk jajan selain itu ada juga yang nongkrong di web community sampai tidak muat lagi tempat tersebut saking ramainya siswa yang numpang beristirahat. Tapi ada juga yang hanya diam atau ngobrol di ruang belajar sambil menunggu guru selanjutnya yang mengajar mereka.

Sesuatu hal sering terjadi, terutama tidak konsen untuk belajar, apalagi tempatnya ruang LAB. IPA. Terutama sekolah di sesi pertama, yang paling menggangu adalah anak SD Mujahidin yang pada kala itu jam istirahat bagi mereka. Sehingga para siswa sering kesal dengan anak-anak itu bahkan guru yang mengajar.

Hal yang terfavorit dari sekolah pagi adalah jika sudah selesai, siswa bergegas ke kelas, tidak tahunya mereka cepat-cepat membuka bekal nasi yang dibawa dari rumah. Mereka membawa bekal alasannya agar tidak ribet, “Kalau cari makan di sekolah susah kelamaan, soalnya jam segitu agak susah cari makan apalagi udah dekat waktu dhuhur jadi tidak keburu mencari makanan lagi apalagi kalau cuma beli snack pasti enggak kenyang.” (salah satu pengakuan dari siswa kelas XII IPA 2)

Kebanyakan dari mereka membawa bekal berupa nasi putih, nasi goreng atau nasi kuning, nah dari hal itu menyebabkanlah terjadinya budaya makan bersama dimana biasanya mereka saling berbagi lauk-pauk, bahkan jika ada yang membawa kerupuk dengan banyak pasti harus membagikannya (Saya sendiri yang bawa banyak biasanya) sampai semuanya kebagian.

Namun ada juga budaya yang pasti dilakukan yaitu pergi ke masjid bersama-sama dan sholat dhuhur di Masjid Raya Mujahidin.

Baca kelanjutannya...

Monday, September 15, 2008

Syaikh Kepala Ikan

Dulu di Maroko ada seorang lelaki yang hidup zuhud. Dia sangat giat beramal dan hidup dari memancing ikan di laut setiap hari. Daging ikan dari hasil pancingannya ia bagikan, sementara ia hanya makan kepalanya saja.

Suatu hari salah seorang muridnya hendak pergi ke suatu kota di Maroko. Ia berkata kepada muridnya, "Jika kau berkunjung ke kota A, singgahlah ke rumah guruku, fulan. Sampaikan salamku dan mintakan do'a untukku. Dia seorang waliyullah."

Teman syaikh tadi lantas menceritakan kisah perjalanannya: Aku kemudian mengunjungi kota yang dimaksud syaikh-ku. Di sana aku menanyakan guru dari guruku itu. Seseorang kemudian menunjukkan rumahnya. Ternyata ia tinggal di rumah yang hanya pantas dihuni oleh para raja. Aku heran melihat rumahnya. Ketika kutanyakan apakah kakak temanku itu ada, mereka menjawab bahwa dia sedang berkunjung ke rumah Sultan. Aku bertambah heran.

Tak berapa lama, ia datang dengan pakaian dan kendaraan yang sangat megah, tak ubahnya seorang raja dengan iring-iringan kebesarannya. Aku semakin heran. Rasanya aku ingin pulang dan tidak menemuinya. Namun, aku tidak mungkin melanggar perintah sang Syaikh. Aku lalu meminta izin untuk menemuinya.

Ketika masuk ke rumahnya, aku melihat banyak sekali pembantu dan budak, taman yang indah dan berbagai hal yang membuatku takjub. Setelah bertemu dengannya, aku berkata, "Muridmu yang bernama fulan mengucapkan salam kepadamu."

"Kau bertemu dengannya?" "Ya," kataku.

"Jika kau bertemu lagi, katakan kepadany, sampai kapan ia akan menyibukkan diri dengan dunia, kapan ia akan berhenti menginginkan dunia?"

Tambah heranlah aku. Dalam hatiku berkata, "Demi Allah, ucapannya ini lebih mengherankan lagi. Dia yang bergelimang harta eh dia pula yang memesan muridnya agar jangan cinta dunia!"

Setelah pulang dan bertemu dengan Syaikh, ia bertanya kepadaku,

"Apakah kau bertemu dangan guruku?" "Ya," Kataku.

"Apa pesannya untukku?" "Tidak ada!" jawabku ketus.

"Kau harus menyampaikan pesannya!"

Aku lalu menyampaikan pesan gurunya. Sang Syaikh kemudian menangis cukup lama. Setelah itu, ia berkata, "Sungguh benar ucapan kakakku. Allah telah membersihkan hatinya dari dunia. Allah meletakkan dunia di tangan dan lahirnya saja. Lain halnya dengan aku, Allah telah mengambil dunia dari tanganku, tapi dalam hatiku masih tersimpan keinginan untuk memperolehnya. Setiap kali aku sedekahkan daging ikan, dalam hatiku suka terbayang-bayang betapa lezatnya daging itu."

Baca kelanjutannya...

Monday, September 08, 2008

Kita Semua tempayan Retak

Seorang tukang air India memiliki 2 tempayan besar. Masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak. jika tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjalan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan retak hanya dapat membawa air setengah penuh. Selama 2 tahun, hal ini terjadi setiap hari. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun si tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya dan merasa sedih karena hanya memberikan setengah dari porsi yang seharusnya. Setelah 2 tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, "Saya sungguh malu pada diri saya sendiri dan saya ingin mohon maaf kepadamu." "Kenapa?" tanya si tukang air "Kenapa kamu merasa malu?" "Aku hanya mampu, selama 2 tahun ini, membawa setengah porsi air dari yang seharusnya karena keretakanku. Karena cacdku itu, aku telah membuatmu rugi." Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak dan dalam belas kasihnya ia berkata, "Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan." Benar, ketika mereka naik bukit, si tempayan retak memperhatikan bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang jalan. Ia baru sadar akan hal itu dan membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor. Untuk kedua kalinya tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air. Si tukang air berkata, "Apakah kamu memperhatikan bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu, tapi kamu tak pernah melihat bunga di sisi tempayan yang tak retak itu. Semua itu karena aku selalu menyadari akan cacadmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu. Setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama 2 tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu seperti adanya, majikan kita tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang." Setiap dari kita memiliki cacad dan kekurangan sendiri. Kita semua adalah tempayan retak. Namun jika kita mau, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita sebagai hiasan-Nya. Di mata Tuhan Yang Mahabijak, tak ada tang terbuang percuma.

Baca kelanjutannya...

Sunday, September 07, 2008

Mati Seperti Saat Lahir

Beliau wafat tahun 200 H/815 M, merupakan tokoh besar di antara kaum sufi dan murid setia Imam Ali Al-Ridha bin Musa Al-Kadhim. Beliau termasuk orang yang do'anya Mustajab, makamnya dijadikan wasilah untuk meminta kesembuhan kepada Allah. Bahkan penduduk Baghdad mengatakan, "Makam Ma'ruf Al-Karkhi merupakan obat mujarab." Ma'ruf adalah maula (budak) yang dimerdekakan oleh Imam Ali Al-Ridha, yang juga merupakan guru Sari Al-Saqathi. Hampir seluruh silsilah keguruan sufi kembali kepada mereka ini. Di antara ucapan Beliau adalah: "Salah satu murid Dawud Al-Thai berkata kepadaku, "Hati-hatilah, jangan meninggalkan amal karena beramal itu mendekatkan dirimu kepada ridha Tuhanmu.' Aku Bertanya,'Amal apakah itu?' Ia menjawab, 'Melanggengkan ketaatan kepada Allah, khidmat kepada sesama muslim, dan memberi nasihat kepada mereka.'" Muhammad bi Husain meriwayatkan dari ayahnya, ayahnya berkata: Aku pernah bertemu Ma'ruf dalam mimpi setelah beliau wafat dan aku bertanya kepadanya "Apa yang diberikan Allah kepadamu?" Ma'ruf menjawab, "Allah telah mengampuniku." Aku bertanya lagi, "Apakah hal itu dikarenakan zuhud dan wara Anda?' Ia menjawab, "Bukan, tapi karena aku menerima sepenuhnya nasihat Ibn Smmak, selalu berada dalam kefakiran, serta mencintai orang-orang fakir." Adapun nasihat Ibn Sammak sebagaimana telah dituturkan muridnya Sari Al-Sagathi: Aku mendengar Ma'ruf berkata: "Ketika melewati jalan di Kufah, aku melihat seorang laki-laki bernama Ibn Sammak sedang memberi nasihat kepada orang-orang sekelilingnya, Ibn Sammak mengatakan, 'Siapa pun yang menentang Allah dengan sepenuhnya, niscaya Allah pun akan menentangnya secara serentak. Barang siapa menghadap kepada Allah melalui hatinya, niscaya Allah akan menerima dengan rahmat-Nya dan seluruh wajah makhluk akan menerimanya. Barang siapa mengahadap Allah hanya sekali-sekali, niscaya Allah pun mencurahkan rahmat-Nya sewaktu-waktu.' Ucapan Ibn Sammakitu sangat berkesan di hatiku, Lantas aku mengahadap kepada Allah dan meninggalkan apa yang kumiliki. Namun aku tetap berkhidmat kepada Sayyid Ali bin Musa Al-Ridha. Kejadian di atas kelaporkan kepada beliau. Beliau berkata, " Nasihat itu sudah cukup bagimu, bila engkau masih minta nasihat." Ketika menjelang wafatnya, beliau diminta berwasiat. "Berwasiatlah!" Jawabnya, "Bila aku tiada, sedekahkanlah semua gamisku. Aku ingin keluar dari dunia ini persis seperti aku lahir ke dunia, yaitu dalam keadaan telanjang." Suatu saat ia bertemu dengan seorang pemberi air minum di jalan. Pemberi minum itu mengatakan, "Semoga Allah merahmati (mangasihi) orang yang minum air ini." Lalu Ma'ruf datang kepadanya dan meminum air darinya, padahal saat itu ia sedang puasa sunnah. Lalu ditanyakan, "Bukankah Anda sedang berpuasa?" "Ya", jawabnya, "tetapi saya mengharapkan dikabulkannya do'amu." dari : Kisah-Kisah Pembawa Berkah

Baca kelanjutannya...

Arti Irhamna | Disclaimer | Sitemap
Copyright © 2013. Arti Irhamna - All Rights Reserved

Template Edited by Arti Irhamna
Proudly powered by Blogger
Back to TOP