Tuesday, June 16, 2009
Sunday, March 22, 2009
Tentang Sekolah dan Award untuk Semuanya
Assalamualaikum Wr.Wb.
Ms. Green, Tyas, Indra Putu Achyar, Awan Clickerz, Dhe, Abiagi Smith, Harry Seenthings, bisnisway, Mu Fans, Brigadista, Boykesn, Ocim, Vicky, Sukrablog, Li, boeedi, azwinner, M.A, Go0-Blog, Ebenkk789.Oke selesai semua tugas dariku, selamat bagi yang nerima!! Wassalam...
Sunday, February 08, 2009
Blogger SMA Mujahidin
Bermula dari gencar-gencarnya pengembangan Teknologi Informasi dan Teknologi di SMA Mujahidin yang dimulai dengan penugasan kepada siswa siswi Kelas XII untuk membuat Blogger, ini menjadikan sebuah jalan di mana terciptanya komunitas baru. Para murid pun bersemangat. Hingga guru kami yaitu Ibu Desy juga membuat Blogger yang berguna sebagai bahan pendidikan atau materi pengajarannya. Dengan menerapkan PR online atau pengerjaan PR yang dikumpulkan bukan dengan selembar kertas ataupun buku, melainkan memposting atau menampilkan jawaban tersebut pada Blogger mereka. Pada awalnya kurang berhasil, karena hanya beberapa kelas saja yang mengerjakannya. Namun pada awal tahun ini, semua begitu lancar, apalagi setelah diterapkannya pendidikan berbasisTIK yang bertujuan mempermudah siswa untuk mengerjakan sebuah PR berbasis Blogger!!
Sunday, January 25, 2009
20 Menit Jadi Guru Dadakan
Tuesday, September 16, 2008
SEKOLAH PAGI BAGI ANAK-ANAK KELAS XII DI BULAN RAMADHAN
Marhaban Ya Ramadhan, bulan ramadhan telah tiba, tak dinyanya kalau di bulan ini aktivitas untuk sekolah pagi tetap ada. Sudah saatnya siswa SMA Mujahidin les, pagi sekitar jam 8 Saya sudah pergi ke sekolah untuk mengikuti jam tambahan belajar. Sekitar jam 8 lewat Saya berangkat sekolah untuk mengikuti jam tambahan belajar, seperti biasanya main internet dulu di web community, soalnya hari itu sekolah mulai pada sesi ke-2 jam 10.10 WIB. Nah pada hari itu belajar Matematika, tapi sayangnya gak jadi karena Cuma 2 siswa saja yang datang, akhirnya saat itu gurunya tidak jadi mengajar.
Memang di Bulan suci ini, anak-anak pasti sekitar jam 8 masih tidur, maklum namanya juga abis sahur, sholat subuh eh langsung bobo’ lagi sampai siang. Tapi adakalanya juga jika mata pelajaran tertentu atau hari tertentu, kemungkinan untuk datang sekolah biasanya lumayan ramai. Sedangkan untuk jadwal yang lain Saya juga kurang tahu.
Sekolah pagi ini begitu sepi di bulan Ramadhan, karena anak-anak yang lain pada hari tertentu juga tidak datang karena mengikuti les dari bimbel, sebelumnya jadwal bimbel mereka malam, karena bulan puasa ya pindah jadi pagi hari.
Faktor lainnya adalah menumpuknya PR dari sekolah, Saya sendiri sampai kewalahan dan bahkan pada waktu itu tidak sekolah pagi karena mengerjakan PR yang menumpuk. Jika mau dikerjakan pada malam hari sepulang sholat tarawih, rasanya mata ini tinggal 1 watt, ngantuk sekali. Akhirnya enggak dikerjain deh PRnya malam itu. Baru paginya setelah sholat subuh dikerjakan PRnya, itupun kalau tidak tidur dulu. Kalau tidur dulu, jam 7 pagi baru dikerjakan.
Sungguh malang sekolah pagi, gurunya udah datang, tahu-tahunya siswanya tidak ada. Saya sendiri saja juga merasa malas sekolah pagi di bulan Ramadhan ini soalnya melelahkan sore-sore pulang rasanya udah habis tenaga, terasa dehidrasi, bahkan sampai masuk angin sehinnga malam-malamnya Saya flu, tapi setelah terbiasa alhamdulillah tidak lagi.
SEKOLAH PAGI BAGI ANAK-ANAK KELAS XII
Nilai standar kelulusan meningkat, jumlah mata pelajaran yang diujikanpun sampai 6 mata pelajaran. Demi mencapai kelulusan 100 % dalam ujian nasional tahun pelajaran 2008/2009, SMA Mujahidin kini mempunyai program belajar tambahan yang diadakan mulai Agustus 2008 kemarin.
Program tersebut diadakan setiap hari yang dilaksanakan 2 sesi yaitu mulai pukul 07.40-09.40 WIB dan pada sesi ke-2 pukul 10.10-12.00 (sebelum adzan dhuhur berkumandang) WIB. Kemudian setelah sholat dhuhur di Masjid Raya Mujahidin, siswa siswi sekolah lagi pada pukul 12.30-17.15 WIB. Dengan adanya program ini diharapkan siswa siswi dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian nasional.
Sayangnya program ini tidak dimanfaatkan baik oleh siswa siswi SMA Mujahidin, karena mereka malas bahkan ada yang bilang kalau sekolah pagi itu melelahkan sebab siangnya sekolah lagi dan itu membuat dirinya capek.
Akan tetapi ada juga siswa yang rajin datang sekolah pagi, ia mengatakan “Sekolah pagi memang agak melelahkan tapi sayang kalau tidak dimanfaatkan, soalnya mumpung gratis.”Ungkapnya.
Memang tahun ini agak awal, tapi tak bisa diketahui lagi, apa alasan sekolah melaksanakan program ini lebih awal. Saya rasa ini memang keputusan sekolah, apalagi saat pertama kali diberitahukan ada sekolah pagi saja para siswa sudah pada kecewa, karena sekolah pagi itu menyita waktu pagi mereka. Seperti halnya Linda Latifa, ia kadang-kadang datang telat jika sekolah pagi bahkan tidak datang sama sekali, “Saya telat dan tidak datang karena saya punya kerjaan di rumah, seperti mencuci, menyetrika baju dan hal lainnya yang disuruh orang tua Saya.” Ujar Linda.
Untuk jeda istirahat sebelum masuk sesi ke-2 sekolah pagi pada pukul 10.10 WIB, kebanyakan siswa pergi ke kantin untuk jajan selain itu ada juga yang nongkrong di web community sampai tidak muat lagi tempat tersebut saking ramainya siswa yang numpang beristirahat. Tapi ada juga yang hanya diam atau ngobrol di ruang belajar sambil menunggu guru selanjutnya yang mengajar mereka.
Sesuatu hal sering terjadi, terutama tidak konsen untuk belajar, apalagi tempatnya ruang LAB. IPA. Terutama sekolah di sesi pertama, yang paling menggangu adalah anak SD Mujahidin yang pada kala itu jam istirahat bagi mereka. Sehingga para siswa sering kesal dengan anak-anak itu bahkan guru yang mengajar.
Hal yang terfavorit dari sekolah pagi adalah jika sudah selesai, siswa bergegas ke kelas, tidak tahunya mereka cepat-cepat membuka bekal nasi yang dibawa dari rumah. Mereka membawa bekal alasannya agar tidak ribet, “Kalau cari makan di sekolah susah kelamaan, soalnya jam segitu agak susah cari makan apalagi udah dekat waktu dhuhur jadi tidak keburu mencari makanan lagi apalagi kalau cuma beli snack pasti enggak kenyang.” (salah satu pengakuan dari siswa kelas XII IPA 2)
Kebanyakan dari mereka membawa bekal berupa nasi putih, nasi goreng atau nasi kuning, nah dari hal itu menyebabkanlah terjadinya budaya makan bersama dimana biasanya mereka saling berbagi lauk-pauk, bahkan jika ada yang membawa kerupuk dengan banyak pasti harus membagikannya (Saya sendiri yang bawa banyak biasanya) sampai semuanya kebagian.
Namun ada juga budaya yang pasti dilakukan yaitu pergi ke masjid bersama-sama dan sholat dhuhur di Masjid Raya Mujahidin.
Sunday, July 27, 2008
MADING
Semua orang tahu kalau mading itu adalah karya para siswa yang berisikan kliping informasi serta pengetahuan dari berbagai sumber. Biasanya majalah dinding tersebut ditempelkan di papan-papan yang telah disediakan di sekolah-sekolah. Namun dalam perkembangan zamannya sekarang minat untuk membuat mading meningkat, sehingga papan-papan yang memuat mading tersebut tak mampu lagi untuk menampung mading dari siswa. Tapi dengan adanya sistem mengganti mading 1 minggu sekali, maka siswa tidak perlu khawatir lagi jika mading tersebut tidak ditampilkan. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam membuat mading : • minat yang besar untuk menulis. • mempunyai kemauan kuat untuk menulis. • terus belajar dan mau menggali di sekelilingnya. • punya sikap ingin tahu tentang semua hal di sekitarnya. • mau belajar dari kekurangan tulisannya. Dengan persiapan tersebut, maka mading yang akan ditampilkan dapat menjadi menarik dan juga tulisan yang ada di mading tersebut banyak yang membacanya. Majalah informasi, adalah salah satu manfaat/ fungsi dari sebuah mading, contohnya di dalam mading itu membahas seputar global warming, dengan adanya tulisan itu, maka seseorang dapat tahu bahwa global warming itu seperti apa, akibatnya apa dll. Kemudian mading itu juga berfungsi papan informasi atau papan pengumuman, misalnya pengumuman kegiatan lomba sekolah, seminar, workshop dan lainnya jadi mading itu tidak hanya berisi artikel atau tulisan tapi juga informasi aktual yang ada di sekolah anda. Isi mading bisa bermacam-macam, misalnya Berita-berita dan info yang menarik perhatian para siswa, guru, dan karyawan; Hasil karya siswa, termasuk bakat desain dan kepenulisan juga Kliping dari media massa. Kunci sukses dalam pembuatan mading adalah adanya rasa memiliki di kalangan siswa, slogan “dari siswa untuk siswa” Kedekatan pemberi dan penerima informasi yang tersaji di mading dan Manajemen pengelola atau keredaksian. Untuk membuat mading, diperlukan teknik pengelolaanny yaitu pertama rencanakan isi dari sebuah mading misalnya saja temanya budaya Kal-Bar, maka isi dari mading tersebut hal-hal seputar kebudayaan Kal-Bar, setelah merencanakan isi lalu lakukankanlah peliputan atau seperti melakukan wawancara pada seseorang yang dianggap bisa memberikan info yang menarik tentang kebudayaan Kal-Bar sesuai rencana isi. Wawancara tersebut bisa dari guru, teman bahkan jika kita mau berusaha, kita bisa melakukan wawancara dengan pakar/ahli kebudayaan Kal-Bar. Dari hasil peliputan atau wawancara, maka dibuatlah berita yang semenarik mungkin dari hasil peliputan. Tahap terakhir adalah mendesain perwajahan dari mading tersebut maksudnya adalah mendekorasi, melakukan peletakkan di mana tulisan ini diletakkan, meletakkan gambar-gambar atau hiasan-hiasan yang akan dibuat pada mading itu. Untuk membuat mading perlulah dukungan terus-menerus dan motivasi dari pembimbing serta kepala sekolah. Jangan sampai mading itu mati, tidak ada dan tidak dikelola bahkan tida ada sama sekali, karena mading merupakan media kreasi, bakat dari para siswa yang patut dikembangkan.
Baca kelanjutannya...Saturday, July 26, 2008
Karya Tulis Terbaik Kegiatan Atraksi, Kreasi dan Orientasi 2008
Penulis : Maria Khiftitah SMA MUJAHIDIN
GREEN SCHOOL CERMINAN BUDAYA
DALAM PEMBELAJARAN
a. Latar Belakang
Pada tulisan ini mengulas permasalahan yang melatar belakangi pembuatan karya tulis yang telah ditentukan
Green School, sekolah hijau yang sudah pasti identik dengan halaman taman yang identik dengan berbagai macam sesuatu yang berskala alam ada di sana. Dari green school / sekolah hijau yang kita ketahui adalah sejuk, hijau, indah dan lain sebagainya akan timbul keinginan dari warga sekolah untuk menjadikannya promotor suatu infrastruktur pembelajaran dari lingkungan sekolah yang hijau sehingga akan menjadi suatu cerminan budaya. Akhir-akhir ini benyak sekali sekolah-sekolah yang merealisasikan green school, di dalam karya tulis ini diungkapkan sampai sejauh mana green school ini menjadi cerminan budaya untuk dijadikan realisasi pendidikan.
b. Permasalahan
Permasalahan yang muncul di green school ini ternyata banyak dan saling mempengaruhi, adapun masalah dalam karya tulis ini adalah Apa pengaruh dari Green School itu menjadi cerminan budaya untuk pendidikan ?
Agar lebih terperinci, penulis akan membatasi permasalahan dalam sub masalah tersebut, sebagai berikut :
b.1. Mengapa green school diktakan sebagai cerminan budaya dalam perealisasian pendidikan ?
b.2. Dari mana itu bisa terjadi ?
b.3. Bagaimana cara menerapkan hal itu dalam pelaksanaan pembelajaran (pendidikan) ?
c. Pembahasan
Pada bagian ini merupakan inti dari pembuatan dari karya tulis dan akan dibahas semua permasalahan.
Green school atau sekolah hijau dikatakan sebagai cerminan budaya karena didasarkan banyaknya perealisasian green school di sekolah-sekolah sehingga menjadi suatu pembelajaran sehingga dari warga sekolah itu sendiri bisa melestarikan dan mengembangkan green school menjadi suatu yang bernilai budaya sehingga mengandung nilai suatu pembelajaran dalam pendidikan
Sehingga warga sekolah harus bertanggung jawab dalam perealisasian green school, bahwa bisa melestarikan karena sebagaimana kita ketahui budaya itu haruslah di lestarikan dan itu bisa diterapkan di dalam pembelajaran bahwa lingkungan sekolah yang hijau merupakan suatu dasar kita memahami pembelajaran dalam suatu pendidikan dengan lebih baik.
d. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kita perlu penanganan green school secara serius agar menjadi suatu perealisasian untuk dijadikan pembudayaan dalam pembelajaran
Untuk merealisasikan green school menjadi suatu pembudayaan, penulis memberikan saran yang dapat dilaksanakan sebagai berikut :
1. setiap green school dalam hal ini harus dapat lebih meluaskan faktor yang mempengaruhi dalam sekolah hijau agar menjadi pembudayaan dalam belajar.
2. Sebaiknya sekolah hijau itu secara rutin diperhatikan dan mendapat pengawasan yang baik sehingga green school itu tidak hanya menjadi sekedar logo suatu sekolah tetapi bisa menjadi pembudayaan dalam pendidikan.
3. Sebaiknya terjalin kerjasama antar semua warga sekolah untuk menjadikan green school sebagai suatu pembudayaan dalam pendidikan dan tidak hanya dari community green school atau pelajar tertentu yang peduli akan hal itu.
Baca kelanjutannya...