Menanti Mentari di Akhir September
artiirhamna - Silih hari berganti, menyapa sang waktu yang berputar terus menerus meninggalkan ku untuk menanti mentari akhir september. Awal penantian yang begitu sulit namun sebuah pandangan dikala mata tak berkedip, nafas terhenti, detak jantung berdegup kencang, seolah-olah tak ingin menanti waktu itu. Air liur menjadi terasa pahit walaupun setiap hari merasa asin manisnya si merah yang mengalir dalam tubuh ini yang selalu mengucur ketika mulutku basah oleh segarnya air putih. Tak ada kata lain yang selalu kukirim, hanya selamat pagi, selamat beraktifitas kepada temanku di sana yang terlalu pagi untukku menanti mentari di kota khatulistiwa. Segenap jiwa ini penuh bertanya kepada sang pencipta, kapan sang mentari akan muncul menyapaku, hingga nanti di akhir september sang mentari menyapa dengan kehangatannya yang terkirakan hingga bukan saja hangat, namun panasnya yang menyengat membuat keringat bercucuran membasahi tubuh ini.
4 komentar:
menyayat!
wake me up, when september end :D
bagus tulisannya...semangat ya
teruskan postingya sob , jadi ngenes dengernya , inget SESUATU .
Post a Comment
Silahkan komentar dengan bernilai dan berbobot.
Mohon maaf jika komentar Anda yang berbau SARA maupun SPAM akan terhapus. Untuk itu berkomentarlah sesuai dengan postingan karena Komentar Anda sangat dihargai di laman blog www.artiirhamna.com
KOMENTAR ANDA AKAN DI MODERASI TERLEBIH DAHULU
Terima Kasih.