Kota Pontianak Lingkungan Hidup Ruang Video Ruang Foto Ruang Cerita

Sunday, February 19, 2012

Ruang Hijau Biru : Alun-alun

Alun-alun Kota Pontianak tampak ramai, di malam minggu ini seperti biasa tampak orang-orang yang bersantai menikmati Sungai Kapuas. Sungai Kapuas sendiri, adalah sungai terpanjang di Indonesia, patut tuh untuk dijaga loh sungainya. Apalagi, pencemaran lingkungan udah mulai marak di sini, limbah pabrik, bekas tambang dan lainnya masuk dan terbuang ke sungai ini.

Malam ini juga, aku sama Bang Geun diajak sama Bang Andi untuk jalan-jalan sebentar di Alun-alun. Bang Geun sih setuju-setuju aja dan aku orangnya ikut-ikutan aja, orang ke kanan, aku kanan, orang ke kiri aku ke kiri, asal yang enggak-enggak aja.


“Bang Ge, Ibu dan Ayah tahu enggak sih kalau Abang pulang ke Pontianak hari ini?,” tanyaku.
“Tahu kok, Cuma abang bilang jangan kasih tahu adek, Kenapa?”
“Hhmmm... Jahat ya!! Kompak banget enggak ada mau kasih tahu adek,” kesalku.
“Namanya juga kejutan, kalau dikasih tahu, bukan kejutan namanya.”
“Hemmm... Iya juga sih Bang, tapi kok Abang bisa pulang, bukannya sibuk sama kerjaan?”
“Begini, demi adek, abang rela buat ambil cuti, walau bos abang enggak izinin, tapi abang ngotot minta cuti sebulan dan abang tahu keadaan adek sekarang, Ayah dan Ibu juga udah minta abang pulang dulu, untung saja, bos mau izinin,” cerita panjang lebar.
“Hei, hei... aku dicuekin, jadi nyamuk di sini,” ucap Bang Andi.
“Lah, emang nyamuk. Bang Andi dari tadi kayaknya udah siap tuh mau gigit dan mengisap darah para wanita yang ada di sana, jelalatan tuh matanya. Hahaha...,” sahutku panjang lebar.
“Enggak ada berubah kau Ndi!! Masih playboy cap kapak!” kata Abangku.
Sambil menggarut kepala, “Aduh, malah membuat aku marah ya. Iya, nggak apa-apa. Aku lari dulu aja dari sini, silahkan menikmati kerinduan kalian. Aku mau cari-cari makanan dulu.”
“Cari makanan, atau cari wanita?” kata Bang Geun.
“Terserah, sambil menyelam minum air,” kesal Bang Andi.

Bang Andi meninggalkan kami entah kemana, lalu aku pun mengajak Bang Geun untuk berkeliling di Alun-alun dan menjelaskan semua perubahan yang terjadi di sini. Karena baru-baru ini, alun-alun berubah banyak setelah direnovasi total. Bang Geun pun mengajakku untuk duduk di tengah Alun-alun, tepatnya di depan air mancur.

“Abang! Kata abang, abang sudah tahu semuanya tentang keadaan Rhama?” tanyaku.
“Iya, abang sudah tahu semua dari Ayah dan Ibu dek,” sahutnya.
“Pantas, Abang berubah ya,” sambil menundukkan kepala.
“Berubah Bagaimana dek?” tanya Bang Geun.
Sambil menahan tangis, “Sudahlah Bang, nanti aja, adek lagi enggak mau membahasnya.”
“Kenapa, kok jadi nangis? Abang salah apa?” tanya Abang sembari menghapus air mataku.
“Enggak Bang, ntar aja, enggak enak kalau di sini. Kita pulang aja ya, adek udah enggak enak. Di sini terlalu dingin Bang.” Ucapku.
“Baiklah. Tapi, pakai dulu nih, jaket abang. Biar enggak kedinginan.”

Jaket warna biru yang dipakai Bang Geun sekarang berpindah ke badanku. Abang memakaikannya pelan-pelan dengan kasih sayang kepada Adikknya ini. Abang ku terlalu baik, tapi kenapa aku baru merasakan kebaikannya sekarang. Dulu abang enggak ada sama sekali perhatiannya denganku. Aku hanya berpikir positif saja saat itu. Saat ia SMA, mungkin terlalu sibuk dengan sekolahnya. Maklum saja, ia aktif sebagai Ketua OSIS dan beberapa macam ekstrakurikuler.


Bagikan :

Baca juga yang lainnya...



5 komentar:

rizki_ris February 19, 2012 at 6:45 PM  

Kunjungan malam, wah sudah lama tak nampak sobat
Sip dah ceritanya
ditunggu lagi kelanjutannya sobat

Lensa February 20, 2012 at 8:47 PM  

Wah akhirnya bisa menikmati lagi cerita ini :)
Maaf ya kawan, kesibukan dunia offline padaaaat
Good LucK

eh...eh.. ditunggu kelanjutannya :)

Dini Haiti Zulfany February 22, 2012 at 11:42 PM  

Irhamnaaa, tulis juga doooonk pengalaman seru jadi peserta n finalis audisi penyiar Radio Volare *winkwink

Post a Comment

Silahkan komentar dengan bernilai dan berbobot.
Mohon maaf jika komentar Anda yang berbau SARA maupun SPAM akan terhapus. Untuk itu berkomentarlah sesuai dengan postingan karena Komentar Anda sangat dihargai di laman blog www.artiirhamna.com

KOMENTAR ANDA AKAN DI MODERASI TERLEBIH DAHULU

Terima Kasih.

Arti Irhamna | Disclaimer | Sitemap
Copyright © 2013. Arti Irhamna - All Rights Reserved

Template Edited by Arti Irhamna
Proudly powered by Blogger
Back to TOP